Kapel Stasi Oreng Kembang Paroki Puruk Cahu Terbakar Habis Tanpa Sisa.
Kebakaran yang terjadi pada hari Sabtu, 5 Juli 2015 yang menimpa rumah milik salah seorang umat Stasi Oreng Kembang juga menghanguskan bangunan kapel stasi tersebut yang letaknya bersebelahan dengan rumahnya. Peristiwa kebakaran terjadi pada siang bolong tepatnya pukul 14.00 WIB. Saat itu kondisi kampung cukup sepi berhubung banyak penduduk setempat tidak ada di rumah karena kebanyakan bekerja di luar kampung. Menurut informasi, kebakaran yang terjadi disebabkan karena bocornya tabung gas ukuran 12kg yang pada saat itu sedang digunakan untuk memasak. Istri pemilik rumah yang tidak lain juga istri ketua stasi sedang memasak guna mempersiapkan santapan malam berhubung pada sore harinya akan ada kunjungan pastor di stasi setempat. Pada saat memasak, ibu tersebut juga melakukan kerjaan lain yaitu melipat baju di kamarnya. Terdengarlah suara kayu terbakar dan asap dari dapur masuk ke ruang keluarga. Ternyata si jago merah sedang melahap ruang dapur yang semuanya terbuat dari kayu. Ketika api cukup membesar, pemilik rumah yang juga sedang momong anaknya yang kurang lebih berusia 1,5th tidak bisa berbuat apa-apa. Ibu itu langsung meloncat dari jendela kamar yang pada saat itu juga terdengar bunyi ledakan yang berasal dari ruang belakang. Kemungkinan tabung gas meledak. Dan api pun membesar menghaguskan seisi rumah dan kemudian merembet ke bangunan gereja yang terletak disamping kirinya. Warga yang ada berupaya memadamkan api dengan sekuat tenaga namun rupanya si jago merah lebih dasyat kobarannya. Dan habislah ke dua bangunan tersebut. Selain itu juga ada sebuah rumah yang ikut terbakar namun tidak semuanya.
Menindaklanjuti hal ini Pastor paroki yang beberapa jam kemudian tiba di stasi Oreng Kembang berusaha untuk menenangkan umat yang terkena musibah tersebut. Dan karena situasi dan kondisi yang demikian, Perayaan Ekaristi yang sudah direncanakan urung dilaksanakan. Sebagai tindakan selanjutnya, Pastor Paroki menghimbau seluruh umat yang ada di pusat paroki untuk melakukan tindakan nyata guna meringankan beban umat yang terkenan musibah itu. Dan dengan cepat tergalanglah dana meski tidak banyak. Dana yang terkumpul dibelikan beras dan perlengkapan lain ala kadarnya. Dan umat juga pakaian pantas pakai berhubung yang tersisa akibat kebakaran hanya sehelai baju yang satu-satunya masih melekat pada diri korban musibah kebakaran.
Yang masih beruntung adalah bahwa di sekitar lokasi kebakaran, terdiri banyak rumah penduduk yang letaknya cukup berdekatan namun tidak ikut terbakar. Berkat kesigapan warga yang berada di sekitar lokasi kebakaran, akhirnya kemungkinan terjadi kebakaran yang lebih besar dapat dihindarkan.
Maka berkaitan dengan musibah kebakaran yang melahap bangunan salah satu warga dan kapel stasi Oreng Kembang maka proses kegiatan peribadatan akan diadakan di rumah – rumah umat secara bergiliran sembari menunggu proses pembangunan gereja selanjutnya, meski entah sampai kapan akan berdiri.
Kiranya Tuhan memberikan ketabahan bagi korban kebakaran dan memberkati proses pembangunan tempat ibadah selanjutnya.