Berita Duka: Tuhan Memanggil RD. Tarsisius Priyanto

Berita Duka itu akhirnya datang dari Manila. Pastor RD. Frans Janu Hamu yang sejak beberapa waktu mewakili Keuskupan untuk menunggu dan menemani Pastor RD. T. Priyanto mengabarkan kepada Mgr. A.M Sutrisnaatmaka MSF bahwa  pada hari Sabtu, 27 Desember, sekitar pk. 10.00, RD. Tarsisius Priyanto dinyatakan tim dokter meninggal dunia.  Pastor RD. Frans Janu ditemani Rm. Priyantoro OMI, adik kandung Pastor RD. Priyanto yang memang sengaja datang ke Manila mewakili keluarga. Secara rinci kemudian P. Lukas Huvang MSF yang sejak awal mendampingi di RS. Far Eastern University Hospital menceritakan secara kronologis dari sejak dibawa ke RS (ICCU), secara bertahap setelah di-operasi untuk mengeluarkan endapan darah di otak, keadaannya semakin menurun dan tak pernah sadarkan kembali sampai dinyatakan meninggal itu. Tentu kita sangat kehilangan atas dipanggil-Nya RD Priyanto yang sedang menjalankan tugas studi di Manila ini.

Setelah dinyatakan meninggal di RS. Far Eastern University Hospital, akhirnya jenazah almarhum Pastor RD. T. Priyanto  dari RS disemayamkan di Rumah Duka. Setelah beberapa hari lamanya disemayamkan di ruang duka, maka diuruslah pengiriman jenazah Pastor RD. T. Priyanto ke Jakarta pada hari Selasa, 30 Desember dengan Philippine Airline dan di Jakarta RD Awan Widodo dengan RD. Frans Janu dan Rm. Toro OMI mengawal pengiriman jenazahnya ke Palangka Raya. Bapa Uskup yang sehari sebelumnya sudah berada di Jakarta juga ikut rombongan pesawat Garuda yang membawa jenazah pada tgl. 31 Desember 2014 itu. Akhirnya pesawat Garuda menadarat di Bandara Tjilik Riwut sekitar pk. 07.30 WIB. Para imam diosesan Keuskupan Palangka Raya, para suster dan kaum awam, baik dari Palangka, Sampit, Pangkalan Bun dan Barito datang menyambut kedatanganan jenazah di bandara. Dari Bandara Tjilik Riwut,  jenazah Pastor RD. T. Priyanto dibawa menuju Gereja St. Perawan Maria Paroki Katedral untuk disemayamkan dan diberkati sebelum dikebumikan.