Bakti Kasih Kemanusiaan di Stasi Putat Durei Paroki St. Theresia Rungan-Manuhing.
Siang hari (Jumat, 27 Febr 2015) setelah pemeriksaan kesehatan dan memberikan penyuluhan kesehatan bagi para Pastor peserta Perpas dan para angota Primabati (persaudaraan biarawan/ti) di Aula Magna Keuskupan Palangka Raya, KBKK melanjutkan perjalanan untuk karya pelayanan di paroki St. Theresia Rungan-Manuhing tepatnya di Stasi Putat Durei. Siang hari pukul 15.00 wib, rombongan KBKK berangkat dari Wisma Keuskupan Palangka Raya menuju Paroki St. Theresia Rungan-Manuhing. Mereka menggunakan empat mobil karena harus membawa bekal berupa obat-obatan dan paket tanda kasih yang berisi beras, gula dan susu untuk dibagikan kepada penduduk di desa Putat Durei. Rombongan tiba di desa Rabambang yang adalah pusat Paroki St. Rungan-Manuhing pukul 19.00 Wib. Setibanya di pastoran, rombongan beristirahat sejenak dan kemudian dilanjutkan dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh RD. Patris meskipun hari sudah malam.
Berharap cuaca yang baik.
Tengah malam ketika melepas lelah untuk istirahat, rupanya hujan pun turun dengan derasnya. Sebelumnya, rombongan sangat berharap bahwa esok harinya diberi cuaca yang baik, sehingga segala agenda kegiatan yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik pun pula perjalanan dari pusat paroki menuju Stasi Putat Durei. Pagi hari (Sabtu, 28 Februari 2015) sebelum berangkat ke Putat Durei, rombongan KBKK mengikuti Perayaan Ekaristi di gereja paroki. Setelah semalaman hujan deras, pada pagi hari rupanya hujanpun masih belum reda. Hal ini berarti rombongan KBKK menunda keberangkatan menuju tempat pelayanan sambil menunggu cuaca yang agak baik supaya jalan tidak terlalu sulit untuk dilewati. Setelah menunggu sampai pukul 09.00 (mundur 2 jam) hujanpun tidak kunjung reda, rombongan dengan nekat berangkat ke Putat Durei dan tiba pukul 10.45 akibat sedikit banyak terkendala dengan jalan yang cukup licin untuk dilewati mobil. Sesampai di tempat tujuan, rombongan KBKK harus menyeberang sungai dengan menggunakan rakit yang terbuat dari bambu untuk menuju lokasi pengobatan dan pemeriksaan kesehatan. Warga masyarakat terpaksa menyeberang dengan menggunakan rakit bambu karena jembatan penyeberangan yang belum genap satu tahun roboh diterjang derasnya air. Pukul 11.00 warga masyarakat desa Putat Durei pun berbondong-bondong dengan antusiasnya menuju tempat pengobatan dan pemeriksaan gratis. Dalam kesempatan bakti kasih ini, bukan hanya pengobatan medis saja tetapi juga diadakan sebuah kegiatan kebersamaan dengan anak-anak usia TK-SD yakni games, menggambar dan bernyanyi. Kegiatan bakti kasih selesai pada pukul 14.30 dan kami meninggalkan lokasi untuk kembali ke Palangka Raya pukul 15.00 WIB. Setelah pemeriksaan selesai warga masyarakat pun mendapatkan bingkisan sebagai tanda kasih dari kelompok KBKK berupa 5kg beras, 2kg gula pasir dan beberapa susu kaleng bagi setiap KK. Perlu diketahui bakti kasih kemanusiaan ini tidak hanya untuk umat katolik saja melainkan bagi seluruh warga Desa Putat Durei yang jumlahlah kurang lebih 200 jiwa atau 98 KK.