Pembukaan Bulan Maria di Pondok Maria Sentuyun Damai Muara Teweh
Ada tradisi mengenai asal-usul doa Rosario. Tradisi yang bersumber pada pengalaman St. Dominikus, pendiri Ordo Dominikan, pada awal abad ke-12. Menurut tradisi ini, Bunda Maria menampakkan dirinya kepada St. Dominikus. Dalam penampakkan itu, Maria memberikan Rosario kepada Dominikus dan meminta Dominikus untuk mewartakan Rosario itu.

Bunda Maria berjanji, jika Dominikus dengan setia mewartakan dan mendoakan doa Rosario, maka karya kerasulannya akan berhasil. Saat itu, Santo Dominikus kebetulan sedang berjuang melawan kaum bidaah Albigensian [suatu kelompok yang tidak percaya terhadap misteri kehidupan Kristus sebagai Allah yang menjelma menjadi manusia]. Dalam sejarah akhirnya, Dominikus dan para pengikutnya berhasil ‘mematikan’ bidaah Albigensian itu dengan jalan menggalakkan doa Rosario. Tradisi ini juga menyebutkan bahwa St. Dominikus adalah santo yang menyebarkan doa Rosario seperti yang kita kenal sekarang.
Pada zaman Santo Dominikus, manik-manik yang sebelumnya dipakai untuk mendaraskan Doa Bapa Kami, mulai dipakai untuk mendaraskan Doa Salam Maria. Secara puitis umat mulai menyebut chaplet atau satu untaian manik-manik dengan nama rosarium, yang berarti karangan bunga mawar untuk Maria.
Dalam perjalanan waktu, Doa Bapa Kami yang telah digantikan dengan Doa Salam Maria, dibagi dalam tiga lingkaran lima puluhan, kemudian dibagi lagi ke dalam lima perpuluhan. Doa Bapa Kami lalu diucapkan pada setiap awal Salam Maria, dan pada akhir perpuluhan diakhiri dengan kemuliaan. Dengan demikian, terjadilah doa Rosario yang kita kenal sampai saat ini.
Terlepas dari sejarah yang panjang tentang pemaknaan dan penghargaan terhadap bunda Maria, sudah menjadi rutinitas bagi Dekenat Muara Teweh untuk meriah-rayakan peringatan sekaligus penghargaan terhadap Bunda Maria di setiap bulan Mei dan Oktober. Setiap awal dan akhir bulan Dekenat Muara Teweh mengadakan doa Rosario dan misa meriah seluruh umat Se-Dekenat Muara Teweh, yang terdiri dari; Paroki St. Klemens Puruk Cahu, Paroki St. Theresia Avila Saripoi, Paroki St. Fransiskus Asisi Benangin, Paroki St. Montfort Pir Butong, Paroki St. Kanisius Kandui dan Paroki St. Maria De La Salette Muara Teweh sebagai tuan rumah. Pada bulan Mei atau Bulan Maria ini, Rabu, 01 Mei 2024 Pembukaan Bulan Maria terjadi pada pukul 15.00 WIB di Pondok Maria Sentuyun Damai, Desa Hajak. Sebelum perayaan Ekaristi Meriah dilaksanakan terlebih dahulu diawali dengan doa rosario bersama pukul 14.00 WIB. Yang menanggung Liturgi pada kesempatan ini ialah umat dari Paroki St. Klemens Puruk Cahu, mulai dari Imam yang memimpin perayaan, anggota koor, lektor dan lektris serta para misdinar. Tanggungan ini diberikan kepada enam paroki secara bergilir.